Example 728x250
Haltimnews

Anjas : Golkar Bukan Partai Dinasti Keluarga

373
×

Anjas : Golkar Bukan Partai Dinasti Keluarga

Sebarkan artikel ini

HALTIMTV.COM – Calon Kuat Ketua DPD I Partai Golkar Maluku Utara, Anjas Taher secara tegas mengatakan bahwa Golkar bukan Partai Dinasti Keluarga.

Anjas yang telah mendapat dukungan penuh dari 9 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Kota se-Provinsi Maluku Utara telah menyatakan siap maju menjemput amanat yang  diberikan.

Anjas bilang ada yang tersinggung atas dukungan 9 DPD kepada dirinya.

” DPD II punya kedaulatan otonom secara organisatoris yang tidak bisa diintervensi secara politik,” Tegas Anjas.

Menurut Anjas, Ketua DPD I sekarang yang masih dijabat oleh Alien Mus bersama pendukungnya itu  tidak berhak tersinggung atas dukungan 9 DPD kepada dirinya.

Kepada Wartawan yang mewawancarai Anjas di ruang kerjanya,  Wakil Bupati Halmahera Timur dua periode itu menegaskan bahwa DPD II di-SK-kan oleh DPD I, tetapi sekali lagi mereka di DPRD I itu  tidak punya hak tersinggung karena masing-masing punya wilayah otonom tersendiri.

Bagaimana mungkin politisi tersinggung? Ini namanya takut kehilangan dukungan,” ujar Anjas, kepada media diruang kerja Selasa (16/9/2025).

Anjas bilang kalau mau jujur kepemimpinan ketua DPD I  Alien Mus itu harusnya telah berkahir pada 27 April 2025, akan tetapi oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP)  diperpanjang sampai dengan  adanya penetapan Agenda Musda VI sebelum tanggal 20 Oktober 2025.

” Ketika nantinya DPP menetapkan Hari H Musda, dengan sendirinya  kepemimpinan Alien Mus dan pengurusnya yang sudah berkuasa di Golkar Provinsi Dua Periode berakhir,” Ujar Anjas.

Menurutnya kalau sudah dua kali periode maka Alien Mus secara organisatoris tidak bisa lagi mencalonkan diri, kecuali ada diskresi Ketuan Umum DPP, tapi itu adalah Hil Yang Mustahal, kata Anjas.

“Kan beliau itu sudah dua kali menjabat, Harusnya ketua DPD juga tau dirilah, ini partai publik, partai terbuka, bukan partai Dinasti Keluarga. 

Anjas mengaku tahu persis ketakutan ketua DPD I karena memiliki tendensi tersendiri.

Kenapa demikian, tanya Anjas yang langsung dijawabnya, karena telah terjadi perubahan sistem politik saat ini yang memungkinkan ketua DPD I bisa melanggengkan kekuasaan politiknya dengan memanfaatkan perubahan sistem politik saat ini.

Anjas pun menjelaskan bahwa dengan adanya perubahan rezim pemilu saat ini,  posisi partai sangat penting. Oleh sebabnya siapa yang jadi ketua partai pasti ingin terus berkuasa, karena kalau pemilu 2029 nanti dia bisa calon pusat dan dua tahun kemudian 2031 calon lagi di daerah, dan kalau pemilihan gubernur oleh DPR, maka dia bisa memanfaatkan peluang itu. Makanya itu bukan tersinggung tetapi takut kehilangan berkuasa di partai ,” Ucap Anjas.

Diakhir penjelasannya Anjas menyampaikan dirinya saat ini sudah siap maju atas dukungan 9 DPD dan tinggal menungggu keputusan DPP mengeluarkan hari pelaksanaan Musda.

(haltimtv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *