KLH Gandeng Perguruan Tinggi Atasi Kerusakan Lingkungan Hidup
Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Bumi dan Lingkungan Hidup/ Istimewa.
Views:95
HALTIMTV.COM — Kementerian Lingkungan Hidup menggandeng perguruan tinggi untuk merumuskan instrumen kebijakan berbasis keilmuan.
Menteri Lingkungan Hidup/ Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif Faisol Nurofiq mengatakan landasan keilmuan berguna untuk memastikan seluruh mekanisme yang ditempuh tidak menyalahi tata kelola dan merusak kelestarian lingkungan.
“Kami patut bekerja sama dengan memperkuat fungsi kajian akademisinya, itu menjadi dasar penting bagi kami di Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) saat akan membangun instrumen,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (18/8/2025).
Menurutnya, terdapat peran strategis intelektual dalam menghadapi tantangan global (polycrisis) dan mengawal terwujudnya visi Indonesia Emas 2045.
Polycrisis adalah kondisi ketika berbagai krisis besar seperti iklim, energi, pangan, kesehatan, hingga geopolitik terjadi bersamaan dan saling memperparah dampaknya.
Situasi ini membuat tantangan global menjadi semakin kompleks karena satu krisis dapat memperburuk krisis lain, misalnya perubahan iklim yang memicu kerawanan pangan dan konflik sumber daya.
Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi lintas sektor, inovasi, dan kepemimpinan visioner untuk membangun resiliensi bangsa menghadapi era penuh ketidakpastian.
“Dunia saat ini tengah menghadapi apa yang disebut sebagai polycrisis, tumpang tindih krisis iklim, energi, pangan, kesehatan, hingga geopolitik yang saling memperkuat dampak satu sama lain. Indonesia tidak kebal dari situasi ini. Justru di tengah tantangan inilah, perguruan tinggi dan para mahasiswa pascasarjana memiliki peran strategis untuk menjadi motor perubahan,” katanya.
Mengutip laporan UNEP 2024 Navigating New Horizons, dunia sedang jauh tertinggal dari pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) 2030.
Untuk itu, diperlukan langkah nyata dalam membangun resiliensi bangsa melalui kebijakan berbasis bukti, inovasi berkelanjutan, serta kolaborasi lintas sektor (bisnis.com).